Saturday, June 24, 2017

CANDRA

_/l\_ ॐ साई राम


CHANDRA – REMBULAN
Nama lain : Soma, Rajanipati, Indu, dan Kshuparaka.
Arti Nama : Bulan / Yang Bersinar Terang (Chandra), Minuman Sari Tanaman / Buah (Soma), Raja Malam (Rajanipati), Setitik Pencerahan (Indu), Yang Menerangi Malam (Kshuparaka).
Ras : Dewa
Golongan : Lokapala, Daitya, Nawagraha (9 planet dan benda angkasa).
Kediaman : Chandraloka / Bulan.
Wahana : Kereta kuda yang ditarik 10 ekor kuda putih / antelop
Peran : Dewa Bulan, Penguasa Rasi Bintang Karkaataka (Cancer), Vrishabha (Taurus), Vrishchika (Scorpio).
Pasangan : 27 Nakshatra (27 Putri Prajapati Daksha)
Selingkuhan : Tara (istri Brihaspati – Jupiter)
Anak : Budha (dengan Tara), Varchas (Abimanyu)
LEGENDA
Di antara para dewa-dewa dalam mitologi Sanatana Dharma (Hinduisme), barangkali dewa yang paling suka ‘main cewek’ adalah Chandra, Chandra punya istri dan kalau 27 istri cantik itu belum cukup, dia masih ‘main mata’ dengan istri gurunya.

Saturday, June 17, 2017

KASHYAPA – AYAH SEMUA MAKHLUK

_/l\_ ॐ साई राम

KASHYAPA – AYAH SEMUA MAKHLUK
Nama lain : Kahsyap, Kasyapa
Arti Nama : Kura-kura atau Rusa
Ras : Prajapati, Manu
Pasangan : 13 Putri Prajapati Daksha (Aditi, Diti, Kadru, Danu, Arishta, Surasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavasa, Ida, Vishva dan Muni) dan beberapa wanita lainnya.
Anak : Aditya, Daitya (Asura), Danawa (Asura), Raksasa, Yaksha, Naga, dan Garuda
LEGENDA
Kashyapa mungkin punya gelar yang sama dengan Odin yakni ‘Ayah Semua Makhluk’ karena boleh dikata ialah yang memang menurunkan semua makhluk dalam mitologi Hindu, antara lain Naga, Garuda, Dewa, Asura, dan Wanara. Kashyapa adalah Prajapati – putra Brahma sekaligus anggota tetap Sapta Rsi. Di jajaran Prajapati ia memiliki banyak saudara, salah satunya Daksha yang sekaligus menjadi mertuanya. Di kalangan Sapta Rsi ia memiliki enam kolega lainnya yakni Atri, Wasista (muncul dalam Ramayana), Wiswamitra (guru Rama dan Laksmana), Jamadagni (ayah Parasurama, posisinya kemudian digantikan Parasurama), Bharadwaja, dan Gautama.
Versi lain menyatakan bahwa ia bukanlah Prajapati, melainkan keturunan Prajapati yakni Prajapati Marichi. Meski begitu ia tetaplah dianggap Manu – jajaran manusia pertama.
PASANGAN DAN ANAK-ANAK
Sebagai Manu – manusia pertama di muka bumi dalam suatu periode tertentu – dan Prajapati – anak-anak Brahma, Kashyapa memiliki banyak istri dan keturunan. Jumlah istri Kashyapa ada lebih dari 13 orang, dan 13 di antaranya adalah anak dari saudara lelakinya yakni Prajapati Daksha.
Berikut adalah daftar istri dan anak-anak Kashyapa :
• Dari Aditi ia menurunkan para Aditya yakni Sakra(Indra), Bhumidevi, Surya, Wisnu (Wamana Awatara), Surya dan lain sebagainya. Aditya kelak akan diangkat menjadi Dewa.
• Dari Diti ia menurunkan Hiranyaksa dan Hiranyakasapu, para Daitya (sub-ras Asura). Diti juga melahirkan para Marut – roh-roh halilintar – yang kelak akan mengabdi pada Indra. Diti juga melahirkan Maya – ilusi.
• Dari Winata ia menurunkan ras Garuda yakni Aruna dan Garudeya.
• Dari Kadru ia menurunkan para Naga.

Saturday, June 10, 2017

GARUDEYA

_/l\_ ॐ साई राम
GARUDEYA – WAHANA WISNU

Nama Lain : Garuda, Sitānana, Rakta-pakṣa, Śweta-rohita, Sarpārāti, Wiṣṇuratha, Surendrajit, Gaganeshwara.
Arti Nama : Pengganyang / Penggasak (Garuda), Sayap Merah (Rakta-pakṣa), Sayap Merah-Putih (Śweta-rohita), Musuh Para Ular (Sarpārāti), Penakluk Indra (Surendrajit), Raja Langit (Gaganeshwara)
Ras : Garuda, Wahana, Upadevata
Pasangan : Unnati / Wiyanaka
Realms : Vaikuntha atau Swargaloka
Peran : Wahana Dewa Wisnu, Penjaga Vaikuntha.
Lawan Utama : Naga (Anak-Anak Kadru)
Garudeya atau Garuda adalah nama seorang dari dua anggota ras Garuda pertama (yang satunya bernama Aruna). Dalam suatu versi, ia dikatakan merupakan ayah dari Sempati (burung raksasa yang menunjukkan arah kepergian Rahwana kepada Hanoman dalam epos Ramayana). Garudeya biasa digambarkan sebagai sosok makhluk manusia bertubuh emas, bersayap merah (dan putih) atau emas, berkepala burung dengan paruh mirip elang, serta kaki dan tangan yang mirip cakar burung pemangsa.
KELAHIRANGaruda adalah putra dari Rsi Kashyapa dan istrinya Vinata, dan anehnya dia tidak lahir dalam bentuk janin, tapi berwujud telur yang wajib Vinata jaga sampai benar-benar menetas. Vinata sendiri menjaga dua telur sementara saudarinya – Kadru – menjaga 100 butir telur. Dari telur-telur yang dijaga Kadru, menetaslah 100 naga – makhluk berwujud ular kobra berkepala banyak, sementara telur yang dijaga Vinata belum menetas juga.


Vinata lalu punya pemikiran konyol : beranggapan bahwa cangkang telur calon anaknya ini terlalu tebal dan akhirnya memecahkan paksa salah satu telurnya. Hasilnya? Anak yang ada di dalam telur itu keluar dalam keadaan cacat, tanpa kaki. Nama anak itu Aruna dan dia sebenarnya juga Garuda – tapi cacat. Aruna marah dan akhirnya pergi meninggalkan ibunya, terbang ke kahyangan dan mengabdi pada Batara Surya.

Saturday, June 3, 2017

Mengenal Shiva sebelum Malam Perenungan Maha Shivaratri

_/l\_ ॐ साई राम


Mengenal Shiva sebelum Malam Perenungan Maha Shivaratri 

Shiva adalah dewa ketiga di dalam Trimurti atau trinitas, beliau bertanggung jawab dalam melebur kembali dunia ini, bersifatkan Tamas, beliau ditugaskan Tuhan Yang Maha Esa untuk menghancurkan semua ciptaan yang sudah habis masa kerjanya, untuk didaur ulang kembali, sesuai karma masing-masing ke bentuk baru. Sabda pararesi, Shiva ini sebenarnya adalah Brahma dan Vishnu itu menjadi satu. Shiwa berasal dari Puranas dan Rudra dari Veda dan agamas. Ada pendapat lain, bahwa Shiva berasal dari ajaran non Aryan dan usianya lebih tua dari Rudra, karena banyak lingga-yoni yang ditemukan di peradaban Mohanjo-Daro.
Pemujaan kepada Shiwa penuh dengan mantram dan ritual-ritual serta gaib dan misterius, disimbolkan sebagai Lingga, beliau selalu diwujudkan sebagai pria atletis yang amat tampan menawan berkulit kebiru-biruan dan harum ibarat kamfer. Tangan dan kakinya dibedaki dengan abu suci. Beliau bermata tiga, dan mata ketiganya yang jarang sekali terbuka ini terletak ditengah-tengah kedua alis-matanya, berlengan empat, masing-masing memegang Trisula, Damaru, (gendang kecil), sedang dua tangan yang lainnya bermudra abhaya (memberikan perlindungan) dan Varada (memberikan berkah). Dari gelungan rambutnya yang ibarat mahkota, terpancar dan mengalirlah sungai Gangga. bulan sabit adalah penghias rambutnya, dan berkilau memakai sarung pendek yang terbuat dari kulit harimau, kadang-kadang dari kulit gajah. Berbagai ular, khususnya ular kobra (lambang sperma) adalah kalungan yang menghiasi leher dan lengannya, diantaranya yang disebut Yajnopavita (benang suci). Beliau juga memakai kalungan yang terdiri dari tengkorak kepala.