Saturday, July 8, 2017

WIDURA

_/l\_ ॐ साई राम

AWATARA : WIDURA
Nama Lain : Arya Widura, Yama Widura
Arti Nama : Yang Bijaksana (Widura)
Ras : Manusia Awatara
Profesi : Penasihat Raja Pandu dan Drestarastra, Tetua Hastina, Wali Indraprastha / Amarta.
Pasangan : Sulabha
Anak : Sanjaya
“Untuk menyelamatkan satu keluarga, singkirkanlah satu orang; untuk menyelamatkan sebuah desa, singkirkanlah satu keluarga; untuk menyelamatkan negeri, singkirkanlah satu desa; untuk menyelamatkan jiwa, lepaskan keduniawian.”
(Widura)
Ada versi yang menyatakan bahwa Yama sekalipun pernah alpa dalam mengadili seseorang. Seorang rsi bernama Mandavya mengajukan banding dan peninjauan kembali atas perkara kematiannya.

Saturday, July 1, 2017

ANANTA SESA

_/l\_ ॐ साई राम

ANANTA SESA – PENYANGGA SEMESTA
Nama Lain : Sesa, Adi Sesa, Sesanaga, Karanaudakasayi Wisnu
Arti Nama : Dia Yang Akan Tetap Tersisa (Sesa), Sesa Yang Tak Terbatas (Ananta Sesa), Sesa Pertama (Adi Sesa), Naga Sesa (Sesanaga), Pembaringan Wisnu (Karanaudakasayi Wisnu)
Ras : Naga, Nagaraja, Upadevata
Peran : Raja Para Naga (bersama Antaboga, Basuki, dan Taksaka), Pembaringan Sanghyang Wisnu, Penyangga Semesta, Pelindung (atau Partner) Awatara Wisnu.
Pasangan : Tidak Diketahui
Anak : Naga Basuki
Kediaman : Patala (Dasar Bumi) atau Kshira Sagar (Lautan Susu)
Awatara : Laksmana (adik Rama) dan Balarama / Baladewa (saudara Kresna)
LEGENDA
Ananta Sesa adalah salah satu dari para naga. Konon ia adalah naga pertama yang menetas dari 1000 telur yang dierami Kadru. Tapi tidak seperti kebanyakan naga, Sesa tidak agresif, tak suka menindas, dan selalu berusaha taat azaz. Karena sifatnya yang seperti inilah maka ia merasa tidak cocok dengan saudara-saudaranya karena saudara-saudaranya gemar menindas dan berlaku sewenang-wenang termasuk pada Garudeya sehingga akhirnya ia memisahkan diri dengan saudara-saudaranya.
Sesa kemudian melakukan laku tapa dalam waktu yang lama sampai akhirnya Brahma menemuinya. Brahma menanyakan apa yang Sesa inginkan dan Sesa pun menjawab bahwa ia ingin pikirannya terkontrol sehingga ia dapat terus melakukan laku astetik (tapa) seperti ini. Brahma menyetujui permintaan Sesa dan kemudian meminta Sesa menyangga bumi yang tidak stabil dan Sesa pun menyelam ke Patala dan sejak saat itu menyangga Pertiwi (Bumi). Sesa juga mengabdi kepada Wisnu dan menjadikan dirinya pembaringan Wisnu saat Wisnu berada di lautan susu. Sejak ditemui oleh Brahma dan Wisnu, nama Sesa berubah menjadi Ananta Sesa atau Adi Sesa.
Ananta Sesa konon akan tetap ada meski dunia musnah pada akhir kalpa. Karena itulah ia disebut Ananta – yang tak terbatas – dan Sesa – yang tersisa. Ananta Sesa konon juga akan ikut ‘ambil bagian’ dalam acara pemusnahan dunia dengan menyemburkan nafas berapi dari mulutnya.
AWATARA
Sesa setidaknya turun tiga kali ke dunia. Yang pertama adalah saat kemunculan Narasinga Awatara di mana ia tampak sebagai ular naga yang dipanggul Narasinga. Kemunculan keduanya adalah dalam kisah Ramayana di mana ia menitis sebagai salah satu putra kembar Dasarata yakni Laksmana. Laksmana adalah seorang pangeran yang temperamental namun tulus mendampingi Rama dalam pembuangannya selama 14 tahun di hutan. Laksmana juga turut mendampingi Rama dalam penyerbuan ke Alengka di mana ia akhirnya membunuh Indrajit, putra Rahwana.
Kemunculan ketiganya adalah sebagai Balarama atau disebut juga Baladewa. Balarama adalah saudara kandung Krishna yang punya sifat agak sama dengan Laksmana : temperamental. Balarama menjadi sahabat dekat Krishna saat mereka berdua hidup sebagai penggembala ternak dan turut membantu Krishna melawan musuh tiap kali ada musuh yang hendak membunuh Krishna. Tapi hubungan antara Krishna dan Balarama sempat renggang menjelang Bharatayudha karena Krishna ngotot memihak Pandawa sementara Balarama ngotot bersikap netral (dalam pewayangan Jawa, Balarama memihak Kurawa). Hubungan keduanya baru membaik kembali pasca Bharatayudha usai. Saat tsunami memusnahkan Dwaraka dan kaum Yadu dan Yadawa saling bantai antar sesamanya, Balarama menyepi di sebuah bukit dan bermeditasi kemudian seekor naga keluar dari mulutnya dan jasad Balarama pun sirna.
ANANTA SESA DI INDONESIA
Beberapa antropolog dan budayawan berteori bahwa sosok Ananta Sesa adalah ‘inspirasi’ untuk tokoh Antaboga, naga penguasa Sapta Pratala dalam mitologi Jawa maupun Bali. Tapi seorang peneliti Ithiasa Purana dari Bali punya teori lain. Menurut beliau Ananta Sesa dan Antaboga adalah dua sosok yang berbeda. Ananta Sesa adalah makhluk primordial, yang sudah ada sebelum Antaboga. Di versi ini Ananta Sesa bukanlah putra Kadru dan Kashyapa melainkan semacam emanasi dari Keberadaan Yang Maha Tinggi seperti halnya para Trimurti dan para dewa.
• Semua awatara Ananta Sesa punya satu karakteristik yang sama : taat azaz tapi mudah naik darah.
• Dalam banyak penggambaran, wujud Ananta Sesa tampak seperti naga berkepala tujuh, namun sesungguhnya Ananta Sesa bisa menggandakan kepalanya lebih dari itu.
• Seluruh mulut Ananta Sesa konon mengkidungkan kidung pujian untuk Wisnu.
• Dalam satu versi, Sesa memiliki anak yakni Naga Basuki dan bersama Basuki, ia juga diminta untuk mengaduk lautan susu
• Garudeya tidak pernah bersikap agresif pada Ananta Sesa dan Ananta Sesa pun tidak pernah takut dengan kehadiran Garudeya, hal berbeda dialami oleh naga-naga lainnya. Naga Basuki misalnya, saat hendak diminta mengaduk lautan susu, Basuki menolak muncul selagi Garudeya masih ada di sana.


Terima kasih Bpk Agung Joni telah memberi ijin penuslis share tulisan beliau