_/l\_ ॐ साई राम
SURYA – MATAHARI
Nama lain : Arka, Mitra, Aditya, Suraya, Bhanu, Ravi, dan Bhaskar/Baskara
Arti Nama : Matahari (Surya), Yang Dipuja (Arka), Putra Aditi (Aditya), Ravi (Burung Api), Pencipta Cahaya (Bhaskar/Baskara), Cahaya (Bhanu)
Ras : Dewa
Golongan : Aditya, Graha
Lawan Utama : Rahu
Kediaman : Suryaloka
Senjata : Suryastra
Wahana : Kereta kuda yang ditarik 7 kuda putih dan dikusiri oleh Aruna (saudara Garudeya)
Peran : Dewa Matahari, Pemimpin Nawagraha (9 planet dan benda angkasa)
Pasangan : Saranyu, Ragyi, Prabha, Ushas, Cahaya, dan Kunti
Anak : Radheya / Adipati Karna (dengan Kunti), Yama dan Yami (dengan Saranyu), Aswin (dengan Saranyu), Waiwaswata Manu (dengan Saranyu), Sawarni Manu dan Shani / Saturnus (dengan Cahaya).
LEGENDA
Surya adalah salah satu saudara kandung Indra. Ia adalah anggota dari para Aditya dan bertanggungjawab memimpin sub-kelompok dewa bernama Nawagraha, sembilan planet dan benda angkasa. Ia digambarkan sebagai pria yang seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Intensitas cahaya yang terpancar dari dirinya ini bahkan membuat salah satu istrinya sendiri sempat tidak tahan dan minta undur diri sejenak dari kewajiban sebagai istri. Nama istrinya itu adalah Saranyu. Dan untuk menggantikan peranannya, Saranyu menciptakan sosok dewi lain bernama Cahaya dan meminta Cahaya menggantikan tugasnya sebagai istri selagi ia pergi.
Surya mungkin tidak banyak berperan dalam epos dan kisah-kisah Purana, namun ia menurunkan sejumlah anak-anak yang menjadi tokoh populer seperti Waiwaswata Manu yang menjadi pemimpin manusia pertama di periode ini dan Sawarni Manu yang akan menggantikan tugas Waiwaswata di periode berikutnya. Ia juga menurunkan Yama – dewa kematian – dan Sani – yang bertahta di planet Saturnus sekaligus menjadi rekan kerja Yama. Kedua putra kembarnya, Aswin, juga terkenal sebagai dokter para dewa dan kusir tangguh serta menurunkan Nakula dan Sadewa.
RAMAYANA
Surya pernah jadi korban ‘kesalahpahaman’ Hanoman saat Hanoman mengira ia adalah buah besar yang menggantung di langit. Ia nyaris ditelan Hanoman kalau Indra tidak turun tangan dan melempar bajranya. Meski ia selamat, Indra akhirnya harus kena getahnya karena Bayu – dewa angin – ngambek akibat anaknya dihantam bajra. Surya sendiri kemudian menjadi salah satu guru Hanoman di samping Bayu.
MAHABARATHA
Rsi Durwasa pernah menganugerahkan mantera pemanggil dewa kepada Kunti (ibu para Pandawa) supaya para dewa itu bisa memberikan Kunti keturunan jika Kunti ingin keturunan dari dewa tertentu. Karena ceroboh, Kunti membaca mantra itu dengan menyebut nama Surya. Saat Surya sudah ada di hadapannya, Kunti yang ketakutan meminta Surya kembali ke kediamannya saja, tapi Surya menolak. Ia tidak bisa kembali kalau belum ‘menyelesaikan perintah’ mantra yang barusan dilafalkan Kunti. Hubungan antara Surya dan Kunti menghasilkan seorang anak bernama Radheya.
Kunti kemudian membuang Radheya dengan cara menghanyutkan bayi itu di sungai. Tapi untuk menjaga si bayi dari segala marabahaya, Surya menganugerahkan si bayi zirah Kavacha – yang selalu melekat di tubuh Karna sampai menjelang Bharatayudha berlangsung – dan anting-anting Kundala. Benda-benda ini membuat Karna kebal nyaris seluruh macam senjata, namun menjelang Bharatayudha dimulai, Indra yang khawatir dengan keselamatan putranya sendiri, menyaru sebagai brahmana dan hendak meminta zirah dan anting-anting milik Karna. Surya kemudian bergerak lebih dulu. Ia memperingatkan Karna akan tipu muslihat Indra. Tapi Karna bersikeras tidak akan melanggar sumpahnya untuk memberi apapun yang diminta brahmana manapun.
Akhirnya Surya meminta Karna untuk meminta ‘kompensasi’ pada Indra. Jika Indra meminta Kavacha dan Kundala, Indra harus memberi Karna senjata Kontawijayandanu (atau Vasavi Shakti) yang Indra jaga selama ini.
SURYA – MATAHARI
Nama lain : Arka, Mitra, Aditya, Suraya, Bhanu, Ravi, dan Bhaskar/Baskara
Arti Nama : Matahari (Surya), Yang Dipuja (Arka), Putra Aditi (Aditya), Ravi (Burung Api), Pencipta Cahaya (Bhaskar/Baskara), Cahaya (Bhanu)
Ras : Dewa
Golongan : Aditya, Graha
Lawan Utama : Rahu
Kediaman : Suryaloka
Senjata : Suryastra
Wahana : Kereta kuda yang ditarik 7 kuda putih dan dikusiri oleh Aruna (saudara Garudeya)
Peran : Dewa Matahari, Pemimpin Nawagraha (9 planet dan benda angkasa)
Pasangan : Saranyu, Ragyi, Prabha, Ushas, Cahaya, dan Kunti
Anak : Radheya / Adipati Karna (dengan Kunti), Yama dan Yami (dengan Saranyu), Aswin (dengan Saranyu), Waiwaswata Manu (dengan Saranyu), Sawarni Manu dan Shani / Saturnus (dengan Cahaya).
LEGENDA
Surya adalah salah satu saudara kandung Indra. Ia adalah anggota dari para Aditya dan bertanggungjawab memimpin sub-kelompok dewa bernama Nawagraha, sembilan planet dan benda angkasa. Ia digambarkan sebagai pria yang seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Intensitas cahaya yang terpancar dari dirinya ini bahkan membuat salah satu istrinya sendiri sempat tidak tahan dan minta undur diri sejenak dari kewajiban sebagai istri. Nama istrinya itu adalah Saranyu. Dan untuk menggantikan peranannya, Saranyu menciptakan sosok dewi lain bernama Cahaya dan meminta Cahaya menggantikan tugasnya sebagai istri selagi ia pergi.
Surya mungkin tidak banyak berperan dalam epos dan kisah-kisah Purana, namun ia menurunkan sejumlah anak-anak yang menjadi tokoh populer seperti Waiwaswata Manu yang menjadi pemimpin manusia pertama di periode ini dan Sawarni Manu yang akan menggantikan tugas Waiwaswata di periode berikutnya. Ia juga menurunkan Yama – dewa kematian – dan Sani – yang bertahta di planet Saturnus sekaligus menjadi rekan kerja Yama. Kedua putra kembarnya, Aswin, juga terkenal sebagai dokter para dewa dan kusir tangguh serta menurunkan Nakula dan Sadewa.
RAMAYANA
Surya pernah jadi korban ‘kesalahpahaman’ Hanoman saat Hanoman mengira ia adalah buah besar yang menggantung di langit. Ia nyaris ditelan Hanoman kalau Indra tidak turun tangan dan melempar bajranya. Meski ia selamat, Indra akhirnya harus kena getahnya karena Bayu – dewa angin – ngambek akibat anaknya dihantam bajra. Surya sendiri kemudian menjadi salah satu guru Hanoman di samping Bayu.
MAHABARATHA
Rsi Durwasa pernah menganugerahkan mantera pemanggil dewa kepada Kunti (ibu para Pandawa) supaya para dewa itu bisa memberikan Kunti keturunan jika Kunti ingin keturunan dari dewa tertentu. Karena ceroboh, Kunti membaca mantra itu dengan menyebut nama Surya. Saat Surya sudah ada di hadapannya, Kunti yang ketakutan meminta Surya kembali ke kediamannya saja, tapi Surya menolak. Ia tidak bisa kembali kalau belum ‘menyelesaikan perintah’ mantra yang barusan dilafalkan Kunti. Hubungan antara Surya dan Kunti menghasilkan seorang anak bernama Radheya.
Kunti kemudian membuang Radheya dengan cara menghanyutkan bayi itu di sungai. Tapi untuk menjaga si bayi dari segala marabahaya, Surya menganugerahkan si bayi zirah Kavacha – yang selalu melekat di tubuh Karna sampai menjelang Bharatayudha berlangsung – dan anting-anting Kundala. Benda-benda ini membuat Karna kebal nyaris seluruh macam senjata, namun menjelang Bharatayudha dimulai, Indra yang khawatir dengan keselamatan putranya sendiri, menyaru sebagai brahmana dan hendak meminta zirah dan anting-anting milik Karna. Surya kemudian bergerak lebih dulu. Ia memperingatkan Karna akan tipu muslihat Indra. Tapi Karna bersikeras tidak akan melanggar sumpahnya untuk memberi apapun yang diminta brahmana manapun.
Akhirnya Surya meminta Karna untuk meminta ‘kompensasi’ pada Indra. Jika Indra meminta Kavacha dan Kundala, Indra harus memberi Karna senjata Kontawijayandanu (atau Vasavi Shakti) yang Indra jaga selama ini.
No comments:
Post a Comment